Sebuahkerangka karangan tidak boleh diperlakukan sebagai suatu pedoman yang kaku, tetapi selalu dapat mengalami perubahan dan perbaikan untuk mencapai suatu bentuk yang semakin lebih sempurna. Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semi-ilmiah. Berdasarkan

Di artikel Bahasa Indonesia kelas 11 ini kita akan membahas mengenai apa itu karya tulis ilmiah, ciri-ciri, jenis, hingga contohnya. — Kamu tau nggak, ternyata banyak lho dari kita yang masih belum mengetahui atau memahami apa itu karya tulis ilmiah dan apa saja jenis-jenisnya? Padahal, kamu perlu menguasainya karena karya ilmiah akan dibutuhkan dalam kegiatan pendidikan dan pekerjaan di masa mendatang. Singkatnya, karya ilmiah adalah tulisan yang berisi tentang fenomena yang ditulis berdasarkan kenyataan. Informasi dalam karya ilmiah terdiri atas fakta, data, serta solusi yang coba dipecahkan melalui suatu kajian. Supaya semakin jelas yuk kita simak penjelasan lengkap tentang pengertian, ciri-ciri, jenis, hingga contoh karya tulis ilmiah berikut ini! Pengertian Karya Tulis Ilmiah Karya tulis ilmiah adalah tulisan atau laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau kajian suatu masalah oleh seseorang atau kelompok dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan. Karya tulis ilmiah juga biasa disebut sebagai tulisan akademis academic writing karena biasa ditulis oleh akademisi perguruan tinggi, dosen, dan mahasiswa. Bentuk tulisan ini tentunya juga memiliki tujuan dan manfaat. Baca Juga Karakteristik Karya Tulis Ilmiah beserta Tujuan dan Manfaatnya Tujuan Karya Tulis Ilmiah Salah satu tujuan karya tulis ilmiah adalah untuk melatih keterampilan dasar dalam melakukan penelitian. Sementara itu, manfaat karya ilmiah adalah untuk menyumbang bagi perluasan cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat. Berikut ciri-ciri karya tulis ilmiah yang bisa kamu pahami Bentuk Karya Tulis Ilmiah Karya tulis ilmiah secara umum memiliki beberapa bentuk, tergantung tujuan dan sasaran pembacanya. Ada 3 bentuk karya tulis ilmiah, di antaranya adalah karya tulis ilmiah populer, semi formal, dan formal. 1. Karya Tulis Populer Diungkapkan dalam bentuk ringkas, ragam bahasanya populer atau lebih santai dan menarik dengan kalimat yang mudah dipahami, dan umumnya disukai banyak orang serta dapat dimuat di media massa. 2. Karya Tulis Semi Formal Penulisannya mengikuti kaidah bentuk formal, namun penyajiannya lebih sederhana. Wujudnya dapat berupa laporan atau makalah. 3. Karya Tulis Formal Wujudnya haruslah memenuhi unsur-unsur kelengkapan akademis secara lengkap. Misalnya skripsi, tesis, maupun disertasi. Baca Juga Berbagai Pemikiran Ilmiah dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah Sekarang, yuk kita kenali apa saja jenis karya tulis ilmiah. Berikut penjelasannya 1. Artikel Artikel adalah tulisan yang berisi pendapat subjektif tentang suatu masalah atau peristiwa. Biasanya, artikel jenis ini disebut juga sebagai artikel opini yang dapat kamu baca di surat kabar ataupun majalah. Sedangkan dalam konteks ilmiah, artikel ilmiah merupakan karya tulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku yang ranahnya adalah penelitian dan keilmuan. Oleh sebab itu, artikel ilmiah diangkat dari hasil pemikiran, kajian pustaka, ataupun hasil pengembangan sebuah proyek, yang keseluruhan harus berdasarkan fakta sehingga sifatnya objektif ya! 2. Makalah Kamu pasti pernah, kan mendapat tugas sekolah untuk membuat makalah. Saat pertama kali mendengarnya, kamu penasaran nggak, tentang apa itu makalah? Makalah adalah salah satu bentuk karya ilmiah yang menyajikan sebuah masalah. Dalam penyelesaiannya, makalah juga mengandalkan data yang ada di lapangan. Karya ilmiah ini bersifat empiris dan juga objektif. Dalam penyajiannya, makalah biasanya dipresentasikan dalam sebuah kegiatan seminar. 3. Skripsi Karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana S1 Skripsi merupakan karangan ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya. Baca Juga Bagaimana Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah? 4. Kertas Kerja atau Work Paper Pada dasarnya sama dengan makalah. Namun, dibuat dengan analisis yang lebih mendalam dan tajam serta dipresentasikan pada seminar atau lokakarya yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. 5. Paper Sebutan khusus untuk makalah di kalangan mahasiswa dalam kaitannya dengan pembelajaran dan pendidikannya sebelum menyelesaikan jenjang studi Diploma, S1, S2, atau S3. Sistematika penulisannya pun sama dengan artikel dan makalah, tergantung panduan yang berlaku di perguruan tinggi yang bersangkutan. 6. Tesis Karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan program studi S2 atau pascasarjana yang bersifat lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang didapat dari penelitian yang dilakukan individu yang bersangkutan. 7. Disertasi atau thesis Diperuntukkan bagi mahasiswa program S3 atau tugas akhir untuk meraih gelar Dr. atau Doktor. Adapun dalam pengerjaannya, disertasi lebih berfokus mengemukakan hasil analisis oleh penulis, yang dapat dibuktikan kebenaran, kecocokan, dan keakuratan data dengan realita yang ada. Disertasi harus berisi suatu temuan terbaru dari penulis itu sendiri yang bersifat orisinal. Nah itu tadi beberapa jenis karya tulis ilmiah. Kira-kira kamu sudah pernah menulis karya ilmiah yang mana nih? Contoh Karya Tulis Ilmiah KECERDASAN JAMAK PADA MANUSIA Kajian Teoritis tentang Kecerdasan Jamak yang Dimiliki Manusia Ayu N. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala rahmat-Nya makalah in dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih atas bantuan darl pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangsih baik dalam bentuk materi maupun pikiran. Harapan penulis, semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca agar di lain kesempatan dapat memperbaiki makalah ini agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk perbaikan makalah ini. Jakarta, November 2019 Penulis KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tuan Penulisan Manfaat Penulisan BAB II PEMBAHASAN Pengertian Kecerdasan jenis-jenis Kecerdasan Penerapan Teori Kecerdasan Jamak dalam Pendidikan Kecerdasan Ganda dan Perubahan Paradigmatik Pembelajaran Keunggulan dan Kelemahan Kecerdasan Jamak BAB I PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Manusia diciptakan unik. Inilah yang sejak lama dalam ilmu pendidikan dikenal dengan konsep perbedaan individual. Oleh karena itu, sistem klasikal sebenarnya tidak sesuai dengan konsep perbedaan individual karena sistem klasikal menganggap semua siswa yang ada dalam suatu kelas dipandang homogen. Kondisi in lebih diperparah lag dengan penggunaan metode ceramah dalam proses belajar mengajar. Adanya metode ceramah, materi yang diajarkan sama, prasyarat kemampuan yang dimiliki siswa dianggap sama, tugas-tugas yang diberikan Kepada siswa juga sama, dan media dan alat peraga yang digunakan juga sama. Akhirnya, hasil akhir pengetahuan, sikap, dan keterampilan atau yang disebut sebagai tujuan instruksional yang diharapkan juga sama, Bahkan tes hasil belajar yang digunakan untuk mengukur kompetensi siswa juga sama. Itulah karakteristik sistem klasikal dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan sistem itulah yang kemudian memperoleh kritik dari banyak pakar yang berpihak kepada sistem pendidikan individual, Salah satunya adalah Howard Gardner, seorang profesor ilmu saraf neurology, dari Universitas Harvard pada tahun 1984 Suparlan, 20041 98. Kontribusi Gardner yang sangat besar dalam ilmu pendidikan dan ilmu pengetahuan pada umumnya adalah teori tentang kecerdasan ganda, sebagaimana tertuang dalam bukunya bertajuk Frame of Mind The Theory of Multiple Intelligence yang menyebutkan tujuh tipe kecerdasan manusia, yakni sebagai berikut. Linguistic intelligence atau kecerdasan linguistik bahasa. Musical intelligence atau kecerdasan musikal Logical-mathematical intelligence tau kecerdasan Visual/spatial intelligence atau kecerdasan visual/spasial Body/kinesthetic intelligence atau kecerdasan Ragawi/kinestetik Intrapersonal intelligence atau kecerdasan intrapersonal Metode pembelajaran Multiple intelligences merupakan salah satu metode alternatif untuk mencairkan kebuntuan proses pembelajaran baik di sektor formal maupun informal. Multiple Intelligences pada awalnya merupakan Kerangka berpikir sebagai pengembangan dari konsep kecerdasan IQ Intelligence Quotient. Rumusan Masalah Apa pengertian kecerdasan jarak? Apa saja macam-macam kecerdasan jamak tersebut? Bagaimana penerapan teori kecerdasan jamak dalam pendidikan? Apa saja keunggulan dan kelemahan kecerdasan jamak? Tujuan Penulisan Agar mengetahui pengertian kecerdasan. Mengetahui Macam-macam kecerdasan. Mengetahui penerapan multi kecerdasan dalam pembelajaran. Manfaat Penulisan Menambah pengetahuan dan wawasan pembaca tentang kecerdasan jamak yang dimiliki manusia. Menambah pengetahuan dan wawasan pembaca tentang kecerdasan musik manusia. Mengetahui aplikasi kecerdasan jamak dalam bidang pendidikan. BAB III PENUTUP Simpulan Teori Multiple Intelligences tidak saja dapat diukur oleh kemampuan matematika, logika, dan bahasa sebagaimana konsep kecerdasan klasik, melainkan setidaknya ada delapan kecerdasan manusia yang dapat dikembangkan, Ke delapan jenis kecerdasan tersebut adalah kecerdasan linguistik, kecerdasan matematis-logis, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan musik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan naturalis. Teori Multiple Intelligences pada perkembangannya tidak saja merubah paradigma berfikir tentang kecerdasan tetapi juga menjelma menjadi metode pembelajaran yang inovatif dan kreatif sehingga proses pembelajaran dapat menyenangkan dan tidak monoton. Saran Penyusun menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kesalahan dan jauh dan kesempurnaan. Penyusun akan memperbaiki makalah in dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran mengenai penyajian makalah ini. DAFTAR PUSTAKA Armstrong, T. 2002. Sekolah Para juara Menerapkan Multiple Intelligences di Dunia Pendidikan, Bandung Kaifa. Budiningsih, C. Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta Rineka Cipta. Campbell, L, et al. 1996. Teaching and Learning through Multiple intelligences, Massachusetts Allyn and Bacon. Dalton, J. 1990. Creative Thinking and Cooperative Talk in Small Group, Australia Thomas Nelson. Dryden, 1999. Revolusi Cara Belajar Keajaiban Pikiran. Bandung Kaifa, Fadli. 2010. Teori Kecerdasan Ganda. Dalam diakses pada 1 November 2019. Meier, Dave. 2000. The Accelerated Learning Mandbook A Creative Guide to Designing and Delivering Faster, More Effective Training Programs. Massachusetts Allyn and Bacon. — Nah, itu tadi penjelasan mengenai pengertian, bentuk, jenis-jenis karya ilmiah, hingga contohnya. Semoga artikel ini mudah untuk kamu pahami ya! Untuk menulis karya tulis ilmiah yang baik, kita juga harus mengetahui tentang sistematika karya tulis ilmiah. Hal ini supaya tulisan kita dapat dipahami oleh pembaca dengan baik. Yuk, belajar menulis karya ilmiah lewat video belajar beranimasi di ruangbelajar. ReferensiSuherli dkk. 2017. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas 11. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Artikel diperbarui 27 Januari 2023.

Secaraumum, bahasa ilmiah adalah bahasa Indonesia yang baku (resmi) dan mengandung hal-hal teknis yang sesuai dengan bidang keilmuannya. Bahasa yang demikian memiliki karakteristik-karakteristik berikut. a) Kecedekiaan. Bahasa karya ilmiah harus mengandung sebuah bidang keilmuan (cendekia) melalui pertanyaan yang tepat.
Menulis laporan penelitian karya ilmiah seringkali menjadi masalah bagi seseorang yang sudah menyelesaikan proposal penelitian ilmiah, atau bahkan sudah melakukan penelitian. Berbagai alasan seperti kesibukan, sedikitnya waktu, tidak adanya biaya sering kali menjadi kambing hitam atas ketidakberdayaan kita dalam menyelesaikan laporan hasil penelitian karya ilmiah. Akhirnya, setelah berbulan-bulan penelitian ilmiah dilaksanakan dan laporan hasilnya belum juga selesai. Padahal alasan tidak terselesaikannya laporan karya ilmiah adalah ketidakmampuan dalam kegiatan menyelaraskan kemampuan wawasan pengetahuan dan menulis. Sebenarnya, penulisan karya ilmiah dalam pembelajaran bahasa Indonesia telah diperkenalkan pada siswa sejak pendidikan tingkat menengah pertama. Kemudian dilanjutkan pada tingkat menengah atas hingga perguruan tinggi. Namun, apakah pengetahuan seorang siswa akan terus meningkat mengenai penulisan karya ilmiah seiring seringnya berlatih menulis karya ilmiah dari jenjang yang mudah hingga tingkat kesulitannya yang cukup rumit. Menyelesaikan laporan karya ilmiah terkait dengan kegiatan menulis. Seperti yang kita ketahui, menulis merupakan keterampilan berbahasa yang masih menjadi masalah di negeri kita, bahkan kebanyakan orang ketika tidak bisa menulis mereka menganggap tidak berbakat dalam hal menulis. Keterampilan menulis memang tidak bisa lahir dengan serta merta. Diperlukan kolaborasi antara talenta manusia dan wawasan kebahasaan. Talenta melahirkan semangat menulis dan wawasan kebahasaan menjadi bekal dalam keterampilan menulis. Talenta saja tidak cukup sebab sebuah kemampuan harus diasah dan dilatih. Semakin sering berlatih, maka kemampuan menulis akan semakin baik. Pengertian Karya Tulis Ilmiah Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya. Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi tugas akhir. Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian. Karya ilmiah adalah karya tulis atau bentuk lainnya yang telah diakui dalam bidang pengetahuan, teknologi, atau seni yang ditulis atau dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah, dan telah mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan UM, 20001. Pada umumnya, tulisan ilmiah dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu tulisan ilmiah populer dan tulisan ilmiah murni. Ciri-ciri dan karakteristik tulisan ilmiah populer, antara lain Adanya pesan yang dipergunakan untuk menarik perhatian pembaca, yang dapat juga dikatakan bersifat persuasif. Hal ini disebabkan karena pada umumnya pembaca yang ditargetkan ialah umum atau bukan spesialis di bidang ahli mengenai topik bahasan yang ditulis. Isi tulisan diusahakan untuk memikat pembaca agar yang bersangkutan tetap terus membaca tulisan tersebut sampai selesai. Penulis melakukan kontekstualisasi data hasil riset ke dalam tulisan tersebut sehingga data dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca umum. Bahasa yang dipergunakan bersifat umum dan tidak menggunakan terminologi khusus yang hanya dipahami oleh ilmuwan atau kelompok tertentu. Biasanya struktur kalimat yang dipergunakan ialah kalimat aktif. Gaya penulisan tidak baku. Umumnya, informasi dipaparkan dalam bentuk narasi. Uraian dipaparkan ke dalam bentuk umum yang dapat menarik, balk aspek intelektual pembaca maupun menyentuh emosi pembaca yang bersangkutan. Secara implisit, kadang mengandung pesan tertentu berupa keinginan penulis agar pembaca melakukan tindakan tertentu. Ciri-ciri tulisan ilmiah murni, antara lain Penulis berusaha memaparkan data apa adanya secara objektif. Temuan kajian ditulis dalam bentuk sistematis, terstruk-tur, dan baku. Penulis banyak menggunakan bahasa dan terminologi khusus atau disebut “jargon ilmiah” yang hanya dapat dipahami oleh ilmuwan yang sama bidang ilmunya dengan pokok bahasan yang ditulis. Umumnya, menggunakan struktur kalimat pasif. Gaya penulisan yang dipakai bersifat baku. Tulisan digunakan untuk memaparkan informasi dalam bentuk khusus yang hanya digunakan untuk menarik kemampuan intelektual pembaca. Tulisan bersifat bebas dari opini penulis. Terdapat jarak antara penulis dengan hal-hal yang dikaji. Tujuan Karya Ilmiah Berikut ini terdapat beberapa tujuan karya ilmiah, terdiri atas Melatih seseorang untuk mengungkapkan pemikirannya sesuai dengan hasil pengamatan, penelitian yang disusun secara sistematis dalam bentuk tulisan. Karya ilmiah juga bertujuan sebagai sumber informasi yang bermanfaat kepada para pembacanya. Karya tulis adalah bukti nyata bahwa pelajar memiliki pengetahuan dan potensi ilmiah untuk menghadapi dan menyelesaikan suatu masalah. Melatih ketrampilan seseorang untuk melakukan sebuah penelitian ilmiah. Menciptakan seorang pelajar yang memiliki kemampuan dalam membuat karya tulis dalam bidang pengetahuan. Jenis-Jenis Karya Ilmiah Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis karya ilmiah, terdiri atas Makalah Menurut Tanjung dan Ardial 20107 makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertai analisis yang logis dan objektif. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah biasanya disajikan dalam sebuah seminar atau dipresentasikan di kelas tugas perkuliahan. Makalah juga diartikan sebagai karya ilmiah mahasiswa mengenai suatu topik tertentu yang tercakup dalam ruang lingkup suatu perkuliahan. Makalah mahasiswa umumnya merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan suatu perkuliahan, baik berupa kajian pustaka maupun hasil kegiatan perkuliahan lapangan. Pengertian yang lain dari makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertasi analisis yang logis dan objektif. Makalah ditulis untuk memenuhi tugas terstruktur yang diberikan oleh dosen atau ditulis atas inisiatif sendiri untuk disajikan dalam forum ilmiah. Berdasarkan pengertian di atas, dapat ditarik sebuah pemahaman, bahwa yang dimaksud makalah adalah sebuah karya tulis yang membahas pokok persoalan tertentu dan ditulis secara sistematis serta melalui analisis yang logis dan objektif. Dari sifatnya makalah dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu Makalah Deduktif Makalah deduktif adalah makalah yang di dasarkan pada kajian teoritis yang relevan dengan permasalahan yang dibahas. Makalah Induktif Makalah induktif adalah makalah yang ditulis berdasrkan data empiris yang berisfat objektif berdasarkan apa yang diperoleh dari lapangan namun tetap relevan dengan pembahasan. Makalah Campuran Makalah campuran adalah makalah yang di tulis berdasarkan kajian teoritis dan data empiris,artinya makalah ini ada pengabungan dari makalah deduktif dan Makalah campuran terbagi menjadi 6 bagian yaitu Makalah ilmiah Makalah ini biasanya membahas permaslahan yang ditulis dari hasil studi ilmiah dan jenis makalah ini tidak berdasarkan pendapat atau opini dari penulis bersifat subyektif. Makalah kerja Makalah ini biasanya di peroleh dari hasil sebuah penelitian dan memungkinkan penulisnya berargumentasi dari permaslahan yang dibahas yang didapatkan dari sebauh proses penelitian. Makalah kajian Makalah kajian biasanya berisi sebagai pemecah suatu maslalah yang bersifat kontroversial. Makalah posisi Makalah ini digunakan untuk karya tulis yang disusun atas permintaan suatu pihak yang fungsinya sebagai alternative pemecah masalah yang kontoversial. Makalah analisis Sifat makalah ini adlaah obyektif-empiris. Makalah tanggapan Biasanya makalah ini sering dijadikan sebagai tugas mata kuliah bagi mahasiswa yang isinya merupakan reaksi terhadap bacaan. Ciri-Ciri Makalah Artinya keterangan, uraian, pandangan dan pendapat dapat dikaji Artinya mengemukakan keterangan dan penjelasan apa adanya. Artinya apa yang disampaikan disusun secara runtut dan berkesinambungan. Artinya keterangan, pendapat dan pandangan yang dikemukakan jelas dan tidak membingungkan. Kebenaran dapat diuji. Artinya pernyataan, pandangan, serta keterangan yang dipaparkan dapat diuji, berdasarkan pernyataan yang sesungguhnya. Sistematika Penulisan Makalah Sistematika penulisan makalah yaitu Penulisan makalah disusun per bab. Bab-bab tersebut terdiri atas Bab I Pendahuluan Latar belakang, yang berisi alasan mendasar pemilihan topik. Dapat berupa paparan teoritis maupun paparan praktis, tetapi jangan libatkan alasan yang bersifat pribadi atau alasan subjektif. Masalah atau topik bahasan, berisi intisari topik yang ingin dibahas, gunakan bahasa yang singkat dan jelas. Sistematika penulisan, berisi garis besar yaitu apa yang ditulis mulai dari pendahuluan, isi, sampai penutup. Tujuan penulisan, berisi maksud tulisan, apa yang ingin dicapai dan deskripsi sasaran penulisan. Bab II Pembahasan Bab ini berisi penjelasan tentang topik dan sub bagian dari topik dengan menyertakan data-data pendukung atau referensi. Bab III. Kesimpulan dan Saran berisi kesimpulan dan saran dari makalah. Daftar Pustaka referensi dari isi bahan makalah. Paper Paper adalah tulisan yang memuat pembahasan dari sebuah topik tertentu dengan dukungan data dan argumen yang valid dan kuat. Paper lebih terfokus dalam pembahasan – pembahasan dan analisa dari topik/masalah yang bersangkutan. Sistematika Penulisan Paper Terdiri dari beberapa bagian intinya berisi hal-hal berikut, tidak menutup kemungkinan untuk menyelipkan bagian lain yang dianggap penting Judul dan nama penulis beserta keterangan untuk penulis institusi dan email jika ada, atau nomer registrasi mahasiswa dan email untuk tugas kuliah Abstract yang merupakan rangkuman dari paper kita Introduction pendahuluan, biasanya berisi hal-hal berikut tulis garis besarnya saja deskripsi yang jelas tentang permasalahan disebut juga dengan tujuan purpose. Tunjukkan mengapa permasalahan ini penting, menarik, dan menantang motivasi Review yang singkat dan jelas mengenai penelitian sebelumnya yang menjadi dasar penelitian kita scope. Tunjukkan gap/masalah yang ada pada penelitian sebelumnya dan menjadi pertanyaan yang ingin kita selesaikan dalam penelitian kita gap indication. Tulis dengan jelas solusi yang diusulkan proposed approach dan bagaimana ia bisa mengatasi gap yang kita sebutkan sebelumnya solution. Tuliskan secara global penemuan yang dihasilkan result. Tuliskan struktur penulisan bagian-bagian berikutnya outline Related Work penelitian-penelitian sebelumnya yang mendasari penelitian kita. Related work inilah yang nantinya akan kita tuliskan ke dalam daftar referensi. Methodology untuk bidang komputer atau penelitian yang ada hubungannya dengan komputer dapat menggunakan istilah system architecture. Jelaskan methodology yang digunakan, biasanya dijelaskan dengan bagan atau gambar untuk mempermudah pembaca memahami isi paper kita. Jelaskan pula deskripsi masing-masing bagian dalam gambar kita tersebut. Experiment & result. Tuliskan eksperiment yang kita lakukan data yang digunakan, jumlah data, sumber, dll dan tuliskan hasil yang didapatkan beserta analisa dari hasil yang kita peroleh. Tuliskan hal-hal yang ingin anda sampaikan dan isue yang menarik dari penelitian yang kita lakukan. Termasuk kesimpulan dan saran untuk penelitian kita lebih lanjut. Saran biasanya identik dengan future work. Referensi, berisi semua referensi yang kita gunakan termasuk daftar paper di related work, buku atau resource yang mendukung yang kita gunakan untuk menyelesaikan penelitian kita. Artikel Artikel ilmiah adalah sebutan khusus untuk makalah yang mengalami variasi dan adaptasi tertentu, yang dipublikasikan melalui suatu jurnal ilmiah atau penerbitan khusus, tanpa meninggalkan prinsip dari struktur, format, sistematika, dan isi makalah ilmiah. Jadi, artikel merupakan karya tulis yang dimuat dalam majalah ilmiah. Majalah ilmiah dapat dibedakan menjadi empat jenis, yakni 1 majalah yang belum terdaftar secara nasional; 2 majalah yang sudah terdaftar di LIPI dan mempunyai ISSN International Standard Series Number; 3 terakreditasi secara internasional. Artikel yang termuat dalam majalah tersebut semakin tinggi semakin besar angka kreditnya. Artikel bukan hanya sekedar opini, tetapi harus didukung oleh data dan atau teori-teori. Oleh karena itu, bahan tulisan artikel umumnya berasal dari ringkasan penelitian summary dan atau makalah. Artikel ilmiah ini ditulis secara ringkas dan berisi hal-hal penting. Karena ringkas, maka ia tidak memiliki bab-bab. Artikel ilmiah dapat berupa hasil penelitian atau gagasan konseptual. Sistematika penulisan artikel Judul Pendahuluan/latar belakang masalah Permasalahan/rumusan masalah Kajian teori Pembahasan Penutup kesimpulan dan saran Daftar Pustaka Perbedaan makalah, artikel dan paper Makalah Artikel Paper Makalah adalah karangan ilmiah yang dibuat berdasarkan pengamatan dan atau penelitian tentang sesuatu hal yang biasanya untuk dipresentasikan pada suatu seminar, sidang, atau diskusi. Artikel merupakan karya tulis ilmiah yang ditulis dalam format tertentu. Biasanya berupa hasil penelitian baru atau berupa review dari penelitian yang lalu. Paper adalah karya tulis yang memiliki mekanisme peer-review untuk proses dinilai kelayakannya Diangkat dari suatu kajian literatur dan laporan pelaksanaan kegiatan lapangan. Terdiri dari tiga bagian pokok Topik, Data, dan Argumen Pembuatan paper ilmiah harus dilandasi dengan suatu penelitian ilmiah. Menunjukkan kemampuan penulis merangkai berbagai sumber informasi sebagai satu kesatuan sintesis yang utuh. Berisi kumpulan artikel yang dipublikasikan secara periodik, ditulis oleh para ilmuwan peneliti untuk melaporkan hasil-hasil penelitian terbarunya. Terdiri atas tiga bagian pokok Pendahuluan, Isi, dan Kesimpulan Struktur Karya Ilmiah Hasil penelitian yang dilaporkan dalam bentuk tulisan merupakan karya ilmiah. Oleh karena itu, penulisnya harus menuruti suatu aturan kerangka penulisan tertentu. Aturan penulisan tersebut dapat berbeda-beda tergantung pada lembaga yang bersangkutan. Secara umum, kerangka penulisan karya ilmiah dapat dibagi dalam tiga bagian, yaitu Bagian Pendahuluan Bagian ini biasanya berisi Halaman Judul Judul ditulis untuk mengetahui garis besar isi laporannya. Judul ditulis dengan huruf kapital, biasanya di tengah halaman agak ke atas. Tetapi ada juga variasi lain. Halaman Pengesahan Halaman pengesahan ini digunakan terutama untuk karya-karya ilmiah yang biasa diujikan atau dipertahankan di depan penguji seperti skripsi, tesis, dan disertasi. Halaman pengesahan bermaksud menginformasikan kepada panitian ujian akhir bahwa karya ilmiah yang akan diujikan itu telah memenuhi syarat dan disetujui oleh pembimbing untuk dipertahankan di depan para penguji. Kata Pengantar Kata pengantar terdiri atas sejumlah paragraf yang bertujuan mengantarkan sebuah karya tulis kepada pembaca. Di dalamnya bersi antara lain garis besar atau substansi pokok yang terdapat dalam karya tulis dengan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan dalam menggarap dan menyelesaikankarya tulis tersebut. Halaman Abstrak Abstrak adalah ikhtisar atau inti dari sebuah karangan. Selain itu, abstrak juga bia dikatakan ringkasan sebuah karangan. Hal-hal yang perlu dimuat di dalamnya adalah sebagai berikut Paragraf pertama latar belakang masalah; Paragraf kedua rumusan masalah, metode yang dipakai dalam penelitian, dan sumber data atau tempat data itu diperoleh; Paragraf ketiga cara/teknik menganalisis data; Paragraf keempat hasil analisis data. Keempat hal tersebut harus disusun sesingkat mungkin. Daftar Isi Daftar isi merupakan petunjuk untuk para pembaca. Daftar isi harus ditempatkan di bagian depan karya ilmiah dan bukan di bagian penutup atau di bagian belakang. Daftar isi hampir sama dengan kerangka karangan. Perbedaannya ialah daftar isi memakai nomor halaman, sedangkan kerangka karangan tidak. Keduanya terdiri atas bab-bab dan subbab serta rinciannya. Daftar Tabel, Gambar, dan Grafik Jika menggunakan lampiran tabel, gambar, dan grafik untuk menunjang isi laporan, maka harus mencantumkan nomor urut dan halaman dengan jelas. Bagian Isi Secara umum, bagian isi terdiri dari Pendahuluan Memaparkan latar belakang dan perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, hipotesis, penjelasan, dan metode penelitian Latar Belakang Masalah Latar belakang masalah adalah hal tertentu yang mendorong mahasiswa untuk melakukan penelitian. Pengungkapan latar belakang masalah harus berurutan dari hal-hal yang bersifat umum sampai hal-hal yang bersifat khusus. Rumusan Masalah Rumusan masalah ditulis untuk menspesifikasikan masalah yang akan dibahas dalam karya tulis. Masalah yang dirumuskan harus merupakan hasil spesifikasian atau pengkhususan masalah utama yang harus dijawab pada bab kesimpulan. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dan manfaat selalu ada dalam penelitian biasanya untuk mengetahui sebuah atau sejumlah fenomena penelitian yakni sesuatu yang bisa irasakan dan terdiri dari manfaat yang bersifat teoritis dan manfaat yng bersifat praktis. Metodologi Penelitian Metodologi merupakan alat, prosedur,dan teknik yang dipilih dalam melaksanakan penelitian. Metodologi menyangkut berbagai hal yang diperlukan dan digunakan selam penelitian berlangsung. Hal-hal tersebut mencakup Metode yang digunakan dalam penelitian; Sumber data; Cara mengambil data; Cara menganalisis data; Cara menyimpulkan/membuat simpulan; Landasan teori Landasan teori diletakkan pada bab dua dan berisi uraian teoritis yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang mendasari perumusan yang perlu ditulis dalam landasan teori harus sesuai dengan bidang kajian atau fenomena yang sedang tidak salah dalam memasukkan teori kita harus berpedoman pada judul, topic, masalah, kerangka berpikir, dan atau pada variabel-variabel penelitian bagi yang penelitiannya terdiri atas beberapa variabel. Hasil penelitian Menguraikan pengolahan dan analisis data, serta penafsiran hasil analisis data. Kesimpulan dan Saran Menguraikan keseluruhan hasil penelitian. Mengulas hasil penafsiran yang dirujukkan kepada landasan teori yang digunakan kemudian dikemukakan beberapa saran. Bagian Penutup Pada umumnya terdiri dari Daftar Kepustakaan Daftar ini harus secara lengkap dan sistematis mencantumkan seluruh buku sumber yang digunakan dalam penulisan laporan. Lampiran Berisi seluruh materi yang disertai daftar pertanyaan, perhitungan statistik, tabel, dan lain-lain. Indeks Berisi daftar kata, istilah, atau nama yang ada dalam laporan dan disusun menurut abjad. Syarat Karya Ilmiah Syarat penulisan karya ilmiah mencakup bebarapa hal sebagai berikut Objektivitas Objektivitas berhubungan dengan sikap penulis. Dalam hal ini, penulis harus bersikap objektif dalam mengemukan pendapatannya, apa adanya, tidak dibuat–buat. Sehingga hasil tulisannya dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan data yang ada. Pola berfikir deduktif – induktif Dalam mengemukakan atau menarik kesimpulan, penulis harus menggunakan pola berfikir yang logis runtut dan sesuai dengan nalar ada dua pola berfikir logis yaitu dedukatif dan indukatif. Pola berfikir deduktif bertolak dari teori atau hal yang umum untuk menarik kesimpulan yang Secara umum dikatakan semua dokter tulisannya jelek, lalu fakta khusus ayahku seorang dokter, maka dapat ditarik kesimpulan ayahku tulisannya jelek. Sedangkan pola berfikir induktif yaitu cara berfikir atau menarik kesimpulan dari fakta-fakta khusus kepada fakta umum atau kalimat utamanya berupa kalimat yang bersifat umum. Contoh Fakta-fakta khusus menyatakan manusia membutuhkan oksigen. Hewan membutuhkan oksigen. Tumbuhan membutuhkan oksigen, maka dapat disimpulkan bahwa “semua mahluk hidup membutuhkan oksigen”. Sistematika Karya tulis ilmiah harus disusun secara sistematika, artinya menuruti alur pemahaman yang runtut dari masalah sampai pada kesimpulan. Tata tulis baku berhubungan dengan sistematika penulisan karya tulis ilmiah, biasanya masing-masing lembaga mempunyai peraturan tata tulis yang berbeda. Akan tetapi, pada dasarnya peraturan tersebut mempunyai patokan yang sama. Tata tulis baku ini diperlukan karena Dapat memperlancar komunikasi hasil penelitian. Memudahkan penilaian atau pertanggungjawabannya. Mempercepat penyebarluasan tanpa membutuhkan penyusunan kembali. Tata Cara Penulsian Karya Ilmiah Tata Cara Penulisan Ilmiah terdiri dari penulisan kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka. Kutipan Kutipan merupakan penulisan kembali pendapat atau hasil karya tulis orang lain,baik langsung maupun tidak langsung. Pada umumnya kutipan dibedakan menjadi dua,yaitu Kutipan langsung dan kutipan tidak langsung. Kutipan Langsung Kutipan langsung ditulis persis dengan aslinya baik kata, ejaan, maupun tanda bacanya. Kutipan seperti ini biasanya digunakan untuk mengutip rumus, peraturan hukum, surat keputusan, peribahasa, difinisi, dan lain-lain. Secara umum kutipan langsung dibedakan menjadi duakutipan langsung panjang dan kutipan langsung pendek. Kutipan langsung panjang, ditulis lebih darti tiga baris, ditulis sendiri dalam alinea baru dengan perubahan pertama kutipan dituluskan pada ketukan kedelapan dari margin kiri, baris berikutnya dimulai pada ketukan ke-lima. Kutipan langsung pendek tidak lebih dari tiga baris, dituliskan langsung dalam kalimat penulis diantara tanda petik “…” dan tanpa perubahan spasi. Kutipan Tak Langsung Kutipan tak langsung ini merupakan uraian penulis dengan kata-kata sendiri berdasarkan pendapat atau hasil karya penulis lain. Tetapi pendapat pribadi tidak boleh dikemukakan tanpa tanda petik dan asal kutipan dapat dituliskan langsung dengan mencantumkan nama penulis,tahun terbit,dan halaman buku. Catatan Kaki Catatan kaki yaitu keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman karangan yang bersangkutan. Apabila ditempatkan pada akhir bab atau akhir karangan maka catatan semacam itu disebut keterangan. Jenis catatan kaki terdiri dari penunjukkan sumber, catatan penjelas, dan gabungan sumber dan penjelas. Tujuan penulisan catatan kaki adalah Menyusun pembuktian; Menyatakan utang budi; Menyampaikan keterangan tambahan; Merujuk bagian teks lain. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penuisan catatan kaki meliputi sebagai berikut Hubungan catatan kaki dan teks menggunakan nomor urut dan penunjukkan.; Untuk memudahkan catatan kaki, hal yang perlu dihindari ialah memulai nomor urut baru pada setiap bab; Dalam penulisan catatan kaki yang menggunakan mesin tik atau komputer perlu diperhatikan teknik penempatannya spasi. Untuk menghindari pencatatan sumber yang diulang –ulang, digunakan singkatan-singkatan dari bahasa Latin sebagai pengganti sumber. Pemakaian sumber tersebut sebagai berikut Ibid dari kata Ibidem, artinya sama. Maksudnya menyatakan bahwa kutipan itu diambil dari sumber dan halaman yang sama yang datanya telah dicantumkan dengan lengkap sebelum kutipan tersebut. Jadi, di antara kutipan itu dengan kutipan sebelumnya tidak ada sumber lain. Bila halamannya saja yang berbeda dipakai Ibid Cit. dari kata loco cotato, artinya pada tempat yang sama dengan sumber yang telah mendahuluinya. Begitu pula halamannya sama, hanya telah diselingi sumber lain. Contoh Jauhari, Loz. Cit. Cit. dari opera citato, maksudnya karya yang telah dikutip terlebih dahulu. Contoh Muttaqin, Op. Cit. Daftar Pustaka Daftar pustaka berisi semua sumber bacaan yang digunakan dalam yang harus ada dalam daftar pustaka adalah,nama pengarang,tahun terbit,judul buku,kota penerbit,nama penerbit. Contoh Abstrak Dalam Karya Tulis Ilmiah Nah berikut ini salah satu contoh abstrak pada skripsi yang terbagi kedalam bahasa Indonesia maupun Inggris yaitu Kesimpulan Dalam hal ini dari uraian-uraian di atas maka bisa disimpulkan bahwa Abstrak yakni suatu ringkasan atau rangkuman isi karya tulis ilmiah. Fungsi abstrak pada karya tulis ilmiah yakni untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai hasil penelitian yang dilakukan penulis, yang sehingga pembaca dapat mengetahui hasil penelitian tanpa harus membaca keseluruhan tulisan penelitian dan abstrak juga berfungsi untuk memudahkan orang lain mencari referensi dalam penelitian. Pada umumnya abstrak terdiri dari empat paragraph yaitu Paragraph pertama menjelaskan bahan yang menjadi penelitian yang dilakukan penulis, pada bagian ini biasanya terdapat judul karya tulis ilmiah. Paragraph kedua umumnya menjelaskan secara singkat mengenai metode penelitian yang digunakan dan teknik pengumpulan data yang digunakan. Paragraph ke ketiga menjelaskan temuannya permasalahannya kepada para pembaca yang akan diteliti dan di carikan solusinya. Dan paragraph ke empat menjelaskan saran-saran atau cara untuk memecahkan permasalahan yang di telitinya. Daftar Pustaka Dwiloka, Bambang. 2005. Teknik Menulis Karya Ilmiah. Penerbit Rineka Cipta Hariwijaya, M. 2008. Pedoman Penulisan Ilmiah Proposal dan Skripsi. Tugu Publisher Farkhan, M. 2006. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta Penerbit Cella. Demikianlah pembahasan mengenai Karya Ilmiah – Pengertian, Ciri, Tujuan, Jenis, Struktur, Syarat, Tata Cara dan Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂 Baca Juga Karya Tulis Ilmiah Contoh Resensi Buku Verba Transitif Makalah Ragam Bahasa Membaca Memindai Indeks Buku Huruf Miring Contoh Kata Pengantar Materi Teks Laporan Hasil Observasi Lengkap
Karanganilmiah ( harits w) 1. Nama : Harits wiguna Npm : 13210146 Kelas : 3EA21 Karangan (Ilmiah, Non Ilmiah, Ilmiah Popular) ―Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa
Seorang dosen maupun mahasiswa tentu memahami pentingnya karakteristik penulisan karya ilmiah yang memiliki banyak sekali dampak positif. Umumnya pihak dosen akan melakukan penelitian dan kemudian melibatkan mahasiswa, dinas terkait penelitian, maupun sejumlah perusahaan yang masih terkait. Semua pihak yang terlibat di dalam penelitian ini akan memiliki peran krusial masing-masing. Misalnya untuk dosen sebagai pemilik idea atau gagasan penelitian, dan dinas maupun perusahaan terkait menjadi sumber pendanaan atau objek penelitian. Baca juga Seberapa Penting Peran Dosen Dalam Akreditasi Kampus? Sekilas Tentang Karya Tulis Ilmiah Karakteristik dalam Penulisan Karya Ilmiah 1. Logis2. Data Sesuai Fakta 3. Bersifat Objektif4. Isi Sistematis5. Pembahasan Sesuai dan Menyeluruh 6. Dapat Diuji Kebenaranya Kiat Meminimalkan Kesalahan saat Menyusun Karya Ilmiah Menyusun Kerangka Karya Ilmiah Menulis di Momen yang MendukungDibaca Ulang Fokus pada Topik Sekilas Tentang Karya Tulis Ilmiah Sebelum memahami lebih dalam mengenai penulisan karya ilmiah maka penting pula untuk mengetahui dulu apa itu karya ilmiah. Jadi, karya tulis ilmiah adalah sebuah tulisan ilmiah yang disusun untuk memecahkan suatu permasalahan. Pemecahan masalah ini menggunakan sejumlah landasan teori dan juga metode-metode ilmiah. Secara umum sebuah karya ilmiah akan terdiri dari data, fakta, dan juga solusi dari sebuah permasalahan yang akan diteliti atau diangkat dalam sebuah penelitian. Hasil penelitian ini kemudian akan dibahas sampai tuntas di dalam penulisan karya ilmiah. Lengkap pula dengan berbagai dasar teori yang menguatkan hasil penelitian tersebut. Namun, hasil penelitian tidak selalu sama persis dengan dasar teori yang dijadikan landasan. Bisa juga berbeda, yang kemudian hasil penelitian tersebut dianggap sudah mematahkan teori yang menjadi landasan penelitian tadi. Hasil penelitian baru ini kemudian menjadi dasar bagi penelitian terkait untuk seterusnya. Karakteristik dalam Penulisan Karya Ilmiah Setelah hasil penelitian didapatkan maka langkah selanjutnya tentu saja melakukan penulisan karya ilmiah yang membahas hasil penelitian tersebut. Penulisannya kemudian harus memenuhi sejumlah karakteristik, yang akan menentukan hasil tulisan tersebut bisa disebut sebagai karya tulis ilmiah atau tidak. Adapun bentuk karakteristik khas dari karya ilmiah ini adalah sebagai berikut 1. Logis Karakteristik pertama dari sebuah karya tulis ilmiah adalah logis, yakni suatu permasalahan yang sifatnya logis. Kemudian diteliti yang sifatnya logis pula. Maksudnya adalah bisa dinalar dan dipahami oleh siapa saja yang membaca karya tulis ilmiah tersebut. Sehingga tidak ada unsur dan kesan isinya dikarang bebas. 2. Data Sesuai Fakta Data yang dijabarkan dan disampaikan di dalam penulisan karya ilmiah haruslah data yang sesuai fakta. Yakni mengacu pada hasil penelitian. Misal meneliti sebuah zat A, ketika dilakukan sejumlah penelitian dengan penambahan zat B akan membentuk reaksi apa saja. Reaksi ini kemudian disampaikan di dalam karya ilmiah tanpa dikurangi maupun ditambahkan. 3. Bersifat Objektif Sifat penelitian adalah objektif, sehingga benar-benar sesuai dengan kondisi real di lapangan. Tanpa ada kemungkinan dan keinginan untuk menjadikannya subyektif sebagaimana yang diinginkan oleh peneliti maupun pihak terkait penelitian tersebut. 4. Isi Sistematis Dalam penulisan karya ilmiah juga terdapat unsur sistematis, ketentuannya sudah jelas dan masih dipertahankan sampai sekarang. Misalnya struktur penulisan dimulai dengan pendahuluan, pembahasan, isi karya ilmiah, dan terakhir adalah kesimpulan. 5. Pembahasan Sesuai dan Menyeluruh Pembahasan di dalam karya ilmiah juga harus sesuai, yakni sesuai dengan hasil penelitian dan bisa dibuktikan. Selain itu pembahasannya juga harus menyeluruh sehingga tidak ada yang tertinggal dan bisa menyebabkan persepsi yang salah. 6. Dapat Diuji Kebenaranya Isi di dalam penulisan karya ilmiah memang wajib bisa diuji kebenarannya, sehingga sesuai dengan poin sebelumnya yang harus logis dan sifatnya objektif. Sebab hal ini akan membantu memberikan data yang valid dan bukan direkayasa. Memahami apa saja yang perlu dilakukan dalam penulisan karya ilmiah sesuai karakteristik di atas sangat penting. Sehingga isi karya ilmiah memang bisa diterima sekaligus dibuktikan kemudian diterapkan. Kiat Meminimalkan Kesalahan saat Menyusun Karya Ilmiah Memahami dengan baik mengenai karakteristik dari karya ilmiah yang dipaparkan di atas, akan membantu meminimalkan kesalahan. Namun, ketika kesalahan masih saja dijumpai dan dilakukan tanpa sengaja. Maka Anda bisa mencoba beberapa kiat berikut untuk membantu meminimalkan kesalahan umum dalam menyusun karya ilmiah Menyusun Kerangka Karya Ilmiah Kesalahan umum dalam penyusunan karya ilmiah ada banyak, dan salah satunya adalah struktur yang tidak sistematis. Hal ini tentu akan membuat proses penyusunannya memakan waktu lebih lama. Apalagi jika ada banyak sekali bagian yang perlu dikoreksi dan direvisi, sehingga akan merasakan kelelahan yang lebih parah. Menyiasati kesalahan tersebut maka bisa mencoba menyusun kerangkanya terlebih dahulu. Susun setiap bab beserta judul per bab, dan poin-poin sub bab yang akan masuk ke dalam karya ilmiah tersebut. Sehingga saat menyusun karya ilmiah bisa berpegang pada kerangka yang sudah dibuat. Langkah ini mencegah keluar dari sistematika yang berlaku. Menulis di Momen yang Mendukung Menulis karya ilmiah maupun karya tulis jenis lainnya, memang dianjurkan untuk dilakukan di momen yang mendukung. Misalnya saat pikiran bisa fokus, karena aktivitas lain sudah selesai dilakukan. Bisa juga menunggu momen dimana suasana di rumah maupun lingkungan sekitar lebih tenang. Jika Anda masuk ke dalam karakter penulis yang butuh suasana mendukung, maka perlu mencari waktu yang tepat. Tidak sedikit dosen yang menulis di dini hari, karena pikiran lebih segar dan tidak terpecah. Berbeda jika dilakukan di siang hari, maka akan sibuk dengan banyak kegiatan sebagaimana profesi dosen pada umumnya. Oleh sebab itu, pertimbangkan untuk mencari waktu khusus yang mendukung kegiatan menulis. Supaya bisa tetap fokus dan konsentrasi, untuk meminimalkan kesalahan. Dibaca Ulang Usai menulis karya ilmiah, baik satu atau dua bab. Maka penting sekali untuk dibaca ulang, sering disebut dengan tahap proofreading. Tahap ini dilakukan pasca tahap editing, dan tujuannya untuk mengecek ada tidaknya kesalahan yang perlu diperbaiki. Kesalahan umum di dalam penyusunan karya ilmiah adalah kesalahan EYD dan juga typo atau salah ketik. Meskipun typo termasuk kesalahan minor, namun jika terlalu sering dijamin akan menerima kritik yang lebih tajam. Bagaimana mengatasinya? Yakni dibaca ulang dulu, cek kembali kata demi kata apakah yang tidak atau belum sesuai EYD? Apakah kata yang memang typo? Jika memang ada, maka bisa dikoreksi terlebih dahulu, sehingga saat dipublikasikan kondisi isi karya ilmiah sudah sempurna. Fokus pada Topik Kesalahan umum lainnya dalam menyusun karya ilmiah adalah pembahasan yang meluas dari seharusnya. Hal ini juga sering terjadi ketika penulis tidak membuat kerangka tulisan terlebih dahulu. Bisa juga karena kurang fokus dan konsentrasi, sehingga pembahasan menjadi kurang sesuai dengan topik yang diangkat. Meminimalkan kesalahan ini adalah dengan menjaga fokus pada topik. Mulai dari pemilihan waktu menulis yang dirasa paling mendukung, kemudian selalu sediakan air minum khususnya air putih di dekat meja kerja, dan sesekali bergerak untuk melemaskan otot dan saraf yang tegang akibat menulis dalam waktu lama. Kesalahan dalam menyusun karya ilmiah memang sangat mungkin dilakukan oleh siapa saja, baik itu peneliti junior maupun senior. Inilah alasan kenapa proses penulisan memakan waktu lama. Mencoba meminimalkan kesalahan tersebut, maka bisa mencoba beberapa tips di atas. Jangan sampai terlupa pula untuk selalu mengikuti karakteristik dan standar penulisan karya ilmiah. Penulis Wahyudha Wibisono Sumber Karyailmiah harus bersifat objektif. Hal ini sangat penting karena karya ilmiah tidak dibuat berdasarkan perasaan penulisnya. Karya ilmiah harus menunjukkan fakta-fakta dan data-data dari hasil analisisnya. Jadi, tidak memiliki kecondongan subjektifitas. 9. Menggunakan Kalimat Efektif. Dan, penulisan karya ilmiah harus menggunakan kalimat efektif.
- Ketika mengerjakan tugas-tugas sekolah, kita menulis berdasarkan observasi, riset, atau metode tertentu. Bisa jadi salah satu yang kamu kerjakan dari tugas tersebut adalah karya ilmiah. Penulisan karya ilmiah biasa digunakan di dunia akademik, lembaga survei, lembaga penelitian, atau lainnya. Karya ilmiah cocok untuk lembaga-lembaga tersebut karena penulisannya berdasarkan penalaran atau logika tertentu, fakta yang disajikan beserta bukti, dan argumen yang disampaikan dapat ditelusuri kebenarannya. Menurut Mukayat D. Brotowidjoyo, dalam Penulisan Karangan Ilmiah 1985, karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Metodolog penulisan karya ilmiah bermacam-macam, disesuaikan dengan topik atau kajian yang karya ilmiah Kita dapat mengenali karya ilmiah berdasarkan sifat atau karakteristiknya. Berikut ciri-ciri penulisan karya ilmiah Sitematis Sistematis maksudnya, karya ilmiah disajikan dengan berurutan, terstruktur, dan poin-poin yang ingin disampaikan tertata. Baca juga Contoh-contoh Karya IlmiahKarya ilmiah ditulis berdasarkan kaidah penulisan tertentu sesuai disiplin ilmu. Kaidah tersebut dapat berupa susunan penulisan, teknik analisis, penyampaian data, atau tata cara penulisan. Tahap-tahap penulisannnya pun harus berurutan agar apa yang disajikan ke pembaca dapat tersampaikan dengan baik. Beberapa sistematika tersebut seperti observasi, riset, penggalian data, analisis, dan sebagainya. Logis Logis berkaitan dengan nalar atau pola pikir. Pada dasarnya, karya ilmiah ditulis agar diterima oleh nalar publik. Dok. Istimewa Ilustrasi melihat logis tidaknya suatu karya ilmiah, dapat dilihat dari riset, penelitian, atau data yang disuguhkan dengan hasil atau kesimpulan. Penyampaian kesimpulan atau hasil harya ilmiah dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu induktif dan deduktif.
SifatSifat Bahasa yang Digunakan dalam Karya Ilmiah Secara umum penggunaan bahasa dalam karya atau artikel ilmiah harus mengacu pada sifat-sifat bahasa meliputi sifat (a) objektif, (b) impersona, (c) teknis, dan (d) praktis (Gay, 1981; Saragih.1999). f1. Objektif Bahasa yang objektif adalah bahasa yang menggambarkan sesuatu pengalaman yang

Ilustrasi menulis karya tulis ilmiah. Foto justplay1412/ShutterstockSecara umum, karya tulis dapat dibedakan menjadi dua, yakni karya tulis ilmiah dan non ilmiah. Karya tulis ilmiah memuat dan mengkaji masalah tertentu dengan kaidah-kaidah ilmiah. Sebaliknya, karya tulis non ilmiah menyajikan fakta atau opini yang sifatnya lebih buku Tiga Jurus Mudah Menulis oleh Siska dkk., karya tulis ilmiah atau KTI adalah karya yang diakui dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, ataupun seni. Karena keabsahannya, KTI sering menjadi rujukan dalam penulisan artikel atau tulisan lain yang menyajikan memiliki karakteristik berbeda dengan karya tulis non ilmiah. Bagi yang ingin tahu lebih lanjut apa karya tulis ilmiah itu, struktur, dan contohnya, simak penjelasan selengkapnya lewat artikel berikut yang Dimaksud dengan Karya Tulis Ilmiah?Ilustrasi karya tulis ilmiah. Foto PixabayMengutip bukuSolusi Praktis Word 2016 untuk Penulisan KTI Guru, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Widyaiswara oleh Prayogo Kusumaryoko, Brotowidjoyo mendefinisikan karangan ilmiah sebagai karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta serta ditulis menurut metodologi penulisan yang dan menurut Maryadi, karya ilmiah adalah karya yang memuat dan mengkaji permasalahan tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Lain lagi dengan Dwiloka dan Riana yang menegaskan bahwa KTI merupakan karya seorang ilmuwan yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan hingga sisi lain, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI menjelaskan bahwa karya tulis ilmiah merupakan hasil tulisan hasil penelitian pengembangan litbang dan/atau tinjauan, ulasan, kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa karya tulis ilmiah adalah hasil kegiatan ilmiah, baik perorangan maupun kelompok, yang mengkaji pokok masalah tertentu dan disajikan secara tertulis sesuai kaidah-kaidah tulis ilmiah harus merujuk pada sumber data dan informasi yang faktual dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Secara umum, karya tulis ilmiah memiliki karakteristik sebagai berikutMenyajikan fakta objektif secara informasi dilakukan secara cermat, tepat, benar, dan tidak memuat dilaksanakan secara sistematis, konseptual, dan artinya data dan informasi yang dipaparkan sesuai dengan fakta sebenarnya tanpa memuat opini menonjolkan perasaan bersifat argumentatif, tapi kesimpulannya terbentuk atas dasar Saja Struktur Karya Tulis Ilmiah?Ilustrasi menulis karya ilmiah. Foto PixabayPenyusunan karya tulis ilmiah tidak bisa dilakukan berdasarkan format tertentu yang wajib diikuti penulis. Dikutip dari Modul Pelatihan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah KTI susunan Tim Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kemendikbud, karya tulis ilmiah umumnya ditulis berdasarkan struktur berikut1. JudulJudul KTI ditulis sesingkat mungkin tapi masih dapat mendeskripsikan isi karya tulis dengan baik dan menarik perhatian pembaca. Penulis disarankan untuk menghindari kata-kata seperti Penelitian tentang…’, Kajian tentang…’ Pengamatan tentang…’, dan AbstrakAbstrak merupakan bagian karya tulis ilmiah yang memuat ringkasan dari KTI dan ditulis sebanyak 100-250 kata. Tujuannya agar pembaca memiliki gambaran singkat mengenai apa yang akan dibahas lebih jauh dalam karangan PendahuluanBagian awal karya tulis ilmiah ini berisi uraian singkat tentang latar belakang, masalah, dan tujuan penelitian. Latar belakang sendiri merupakan hal-hal atau isu yang dijadikan sebagai alasan pentingnya penulisan karya tulis ilmiah tersebut Tinjauan PustakaLandasan teori yang jelas menjadi salah satu aspek terpenting dalam penulisan karya ilmiah. Tanpa literatur yang jelas, keabsahan informasi dalam karya ilmiah patut dipertanyakan. Teori-teori itu dirangkum dalam satu bagian yang disebut tinjauan umum tinjauan pustaka berisi dua bagian, yakni review informasi pendukung dan review hasil-hasil penelitian sebelumnya yang diuraikan dalam bentuk Metodologi PenelitianBagian ini membahas konsep teoritik terkait metode yang digunakan penulis untuk mencari atau menemukan dan mengolah data penelitian. Ada dua metode penelitian yang biasa dilakukan, yaitu metode penelitian kuantitatif dan Hasil dan PembahasanPada bagian ini, penulis menjelaskan secara rinci hasil dari penelitian yang dilakukan. Hasil penelitian tersebut dapat disajikan dalam tiga cara, yakni melalui teks, tabular, dan KesimpulanKarya tulis ilmiah ditutup oleh pemaparan kesimpulan yang menggambarkan pencapaian tujuan penelitian. Kesimpulan ini ditarik dari hasil dan pembahasan penelitian tanpa mengulang dua bagian tersebut. Pada bagian ini bisa pula dikemukakan kemungkinan perlunya melakukan penelitian Daftar PustakaIni adalah daftar yang memuat sumber referensi berupa majalah, buku, jurnal, surat kabar, artikel di internet, dan sebagainya. Daftar ini berfungsi untuk memberikan referensi kepada pembaca sekaligus sebagai bentuk apresiasi terhadap penulis buku yang telah memberikan inspirasi dalam penulisan karya Saja Contoh Karya Tulis Ilmiah?Ilustrasi skripsi. Foto Aewphoto/ShutterstockAda berbagai macam karya tulis ilmiah yang dibedakan berdasarkan isi, sistematika, serta tujuannya. Berikut beberapa contoh karya tersebut dirangkum dari buku Dasar-Dasar Menulis Karya Tulis Ilmiah tulisan Adhan Efendi dkk.1. LaporanKarya ilmiah ini menyajikan fakta tentang suatu peristiwa atau kegiatan yang umumnya ditujukan kepada pihak dengan wewenang atau kedudukan lebih tinggi dalam struktur organisasi. Laporan ditulis secara sistematis dengan menekankan Artikel IlmiahArtikel ini berisi pemikiran dan kajian pustaka dari hasil penelitian yang dituangkan ke dalam suatu jurnal atau buku sesuai dengan kaidah penulisan karya tulis Artikel PopulerArtikel populer merupakan rangkuman dari artikel ilmiah yang disampaikan dengan bahasa populer sehingga lebih mudah dipahami semua kalangan, baik yang menggeluti ilmu bersangkutan ataupun tidak. Contohnya, artikel populer tentang kesehatan yang membahas tentang manfaat mengonsumsi madu bagi MakalahIni merupakan karya ilmiah yang menyajikan masalah berdasarkan data objektif di lapangan. Makalah bertujuan untuk meyakinkan pembaca bahwa topik yang dibahas perlu diperhatikan karena ditulis secara logis, terorganisasi, dan SkripsiSkripsi adalah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S-1. Skripsi umumnya membahas masalah atau fenomena dalam bidang tertentu yang dianggap penting. Sama seperti KTI lainnya, skripsi ditulis secara sistematis dan sesuai dengan TesisBerbeda dengan mahasiswa S-1 yang membuat skripsi, mahasiswa S-2 pascasarjana harus membuat tesis untuk menyelesaikan pendidikannya. Jika dibandingkan dengan skripsi, masalah yang dibahas dan pertanyaan yang ditelaah dalam tesis lebih DisertasiPada jenjang S-3 doktor, mahasiswa harus merampungkan disertasi, yakni hasil penelitian yang ditulis lebih kompleks dan lebih tajam daripada tesis. Penulisan disertasi dibimbing oleh seorang yang dimaksud dengan karya tulis non ilmiah?Sebutkan apa saja 3 bentuk karya ilmiah?Apa itu makalah?

. 457 351 300 220 217 74 489 332

karangan ilmiah tidak memiliki karakteristik sebagai berikut