3. “Meskipun engkau telah pergi namun perjuangan masih aku rasakan.”. 4. “Ketika engkau pergi satu telaga yang amat teduh. Aku beristirahat dan bermain juga bermanja-manja. Melepaskan segala resah dan gelisah.”. 5. “Di pagi yang mendung ini aku merasa sepi tanpa dirimu, Ibu.”. 6.
Tunggu aku di surga adalah sebuah puisi yang bercerita mengenai kerinduan seorang anak terhadap ibu yang telah tiada. Ia berharap bertemu dengan ibunya walaupun hanya dalam mimpi sekalipun. Sebab ibu mampu memberikan dan menyuntikan semangat kepada jiwa sang anak. Pada akhir puisi, sang anak berharap ibunya menunggu ia di surga.
Kumpulan puisinya adalah Nyanyi Sunyi (1941) dan Buah Rindu (1937). Ia juga menerjemahkan Stanggi Timur (1939), Bagawat Gita (1933) dan Syirul Asyar (tanpa tahun). Ada yang mencatat ia meninggalkan 160 karya, terdiri dari 50 sajak asli, 77 sajak terjemahan, 18 prosa liris asli, 1 prosa liris terjemahan, 13 prosa asli, dan 1 prosa terjemahan Indonesia telah terjadi berbagai perubah-an. baik sebagai akibattatanan kehidupan dunia yang baru, globalisasi, maupun se bagai dampak perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat. Kondisi itu telah mempengaruhi .perilaku masyarakat Indonesia. Gerakan reformasi yang ber-gulir sejak 1998 telah mengubah para-digma tatanan kehidupan PEMBAGIAN PUISI BERDASARKAN ZAMANNYA MAKALAH Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Apresiasi Puisi Dosen pengampu Drs. Eddy Rosadi M.,M.Pd. Disusun oleh : Trias Amalia Sugiharti 16213012 1.B PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) GARUT 2017 PEMBAGIAN PUISI BERDASARKAN ZAMANNYA PUISI LAMA PUISI BARU PUISI MODERN . 264 457 139 204 141 405 304 462

puisi rindu nenek yang telah tiada